F Nangis boleh ga, ya? - Hello NOR

Nangis boleh ga, ya?

Hidup memang tidak selalu bahagia. Beberapa hal kadang tidak harus sesuai kehendak kita. Ada kejadian-kejadian tak terduga yang mungkin muncul di sela-sela sederet aktivitas rutin yang kamu tulis di buku jurnalmu.

Seperti kemarin. Qodarullah, aku mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai Steffy, motor kesayanganku :) tidak bisa aku ceritakan betapa kacaunya perasaanku saat itu. Parah? Tidak juga kelihatan. Tapi hatiku sangat berantakan.

Sejak kejadian, aku mencoba tenang. Ga nangis. Ga ngeluh. Melakukan hal seperti biasanya: pura-pura baik-baik aja :")

Apalagi di depan ibu. Aku tau, dengan melihatku "gpp" aja pasca kecelakaan, ibu udah segitu kacaunya. Gimana jadinya kalo aku ngerengek nangis kesakitan? Pasti ibu jauh lebih kacau. Makanya I just act like I'm okay and all of you don't need to worry me.

Tapi percayalah, hati dan pikiranku hari itu hancuuuuuuuuuur sehancur-hancurnya. Susah banget ditata ulang. Mana setelah pulang dari RS juga aku ga bisa istirahat dengan tenang karena ada temen yang main ke rumah. Dan saat itu aku cuma bisa bilang dalem hati: "Please, I need a time to rest 🤧" 

Ga ada seorangpun yang bisa menenangkan pikiranku yang kacau seharian. Ga ada tempat untuk cerita selain cuma ngadu ke Allah lewat doa. Ga ada orang yang bisa dipercaya. Ga ada orang yang dengan rela jadi teman dengarku.

Malam sebelum tidur, aku baru bisa meluapkan emosiku. Nangis sejadi-jadinya. Karena air matanya udah ga terbendung lagi. Hujan... pipiku basah. Nangis sampai puas, sampai aku tertidur dengan sendirinya :)


CONVERSATION

0 Comments:

Posting Komentar